Selasa, 10 Januari 2012

ChroNic LoneLiness

Mereka bertanya tentang kesepian

Bagiku kesepian adalah ketika aku berputar 360 derajat dan tak kutemukan wajahmu di tiap derajat putaran itu

Walau aku sedang dalam keramaian sekali pun

***
inspired by captainugros's tweet



Ada tiga jenis kesepian yang mudah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama, jenis kesepian umum. Kesepian umum menghinggapi siapapun pada suatu saat tertentu atau waktu tertentu dan kemudian berlalu, misalnya kehilangan pekerjaan. Rasa kesepian karena kehilangan tempat bekerja, berkumpul dengan teman-teman satu kantor menyebabkan rasa kesepian namun kesepian itu hilang bersamaan dengan mendapatkan pekerjaan baru.

Kedua, Kesepian akibat kehilangan. Kesepian ini datangnya tiba-tiba, kehilangan orang yang dicintai karena kematian atau perceraian. Selama ketahanan dirinya kokoh maka kesepian akan segera berlalu sampai kemudian terlibat dalam aktifitas baru.

Ketiga, kesepian yang kronis, hal ini ditimbulkan karena sebuah ekspektasi yang begitu besar terhadap sesuatu bisa terhadap keluarga, anak, pasangan atau orang yang dicintai namun ternyata dikhianati, dikecewakan, disakiti sehingga timbul perasaan negatif akibat tidak adanya rasa percaya diri dan konflik diri yang mendalam menciptakan guncangan emosi jangka panjang sehingga menimbulkan kehawatiran terhadap diri sendiri dan tertekan yang membuat hilangnya keinginan atau harapan hidup.

Lantas bagaimana cara mengatasi kesepian yang kronis ini? Meskipun kesepian bukanlah penyakit mental namun dapat berakibat buruk terhadap kesehatan jasmani maupun emosi seseorang. Untuk bisa mengatasinya agar tidak kesepian maka hubungan relasi dengan Sang Khaliq menjadi penentu.

Semakin kokoh iman dan ketaqwaan seseorang kepada Allah maka kesepian tidak akan pernah menghinggapi dirinya. Dzikir adalah wujud hubungan komunikasi kita dengan Allah, komunikasi yang kontinyu, intens dan harmonis melalui dzikir akan memberikan dampak ketenangan hati sekaligus menghilangkan perasaan kesepian kronis.

Komunikasi kita yang intens dengan Allah melalui dzikir secara terus menerus selain menimbulkan dampak ketenangan hati juga membuat tubuh kita menjadi lebih sehat, lebih indah, lebih membahagiakan dan keluarga kita menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah karena komunikasi yang terbangun disetiap anggota keluarga mendapatkan limpahan kasih sayang Allah.

Sebagaimana Firman Allah.

'Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram' (QS. ar-Raad : 28).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar