Minggu, 11 September 2011

Ungakapan Hati Yang Sedikit Kumengerti.. 7 september 2011

Hari ini langit memandangku lain. Ada apa dengan diriku? Sapaan sang bayu juga tak seperti biasanya, kemarin ia membelaiku lembut tapi kini ia makin garang padaku. Apa yang sebenarnya terjadi?
Kucoba bertanya pada perasaanku sendiri. Tak seperti biasanya, hari ini ia semakin tegas memberikan jawaban sehingga membuat diri yakin “Ada yang hilang dari diriku.”. Tapi apa? Aku semakin tak mengerti mengapa bagian dari diriku sendiri hari ini bersikap lain.
Saat kumerenung mencari jawaban dari pertanyaanku sendiri akhirnya kutemukan sebuah arti berharga dari satu kata, kata yang umum kita dengar “ulang tahun” . karma kata ini akhirnya aku bisa menjawab semua pertanyaan dari diriku sendiri.
Mengapa langit memandangku lain? Karena ia tahu semua yang telah aku lakukan selama ini dan kini ia seakan memintaku untuk merubah cara burukku menyikapi dunia. Ia tahu jika aku terus menuriti sikap burukku maka hal buruklah yang akan aku dapat.
Mengapa sang bayu garang? Karena dia paling tahu kondisi fisikku. bagaimana saat aku marah, saat aku emosi, dan saat aku merasa bahagia. Ia juga tahu bahwa setelah hari ini akan ada hal yang lebih berat untuk bisa kuhadapi dan ia garang karena ia tak ingin aku menjadi manja karena kelembutannya selama ini.
Mengapa persaanku sendiri kian tegas padaku? Tak lain karena ia tahu semua isi hatiku, siapa yang ku sukai, siapa yang kubenci, dan semua yang kurasakan. Ia tegas karna ingin mendidikku agar aku bersikap lebih dewasa. Ia juga tahu kalau di hari-hari berikutnya akan ada hal yang lebih mengesankan yang akan aku rasakan setelah hari ini, tapi aku tak tahu apakah rasa itu menyedihkan atau menyenangkan.
Aku tak tahu jawaban ini benar atau salah. Tapi hanya seperti itulah jawabanku. Tanpa diduga-duga akhirnya akupun tersadar kalau hari ini adalah hari ulang tahunku.
Bertahun-tahun sudah aku menikmati hidup di dunia ini, banyak hal yang telah aku lalui. Sedih…senang…, itu biasa. Percaya….kecewe…., pernah kualami juga. Perasaan tak menentu sering datang silih berganti, teman dalam hari-hariku bertambah seiring meluasnya lingkup pergaulanku. Ada hal yang mungkin takkan pernah kulupa sependek hidupku. Ada pula orang yang sangat berarti dalam hidupku, mungkin karena ia memahamiku dan menerima aku apa adanya. Tapi, apakah diriku ini berarti bagi orang lain? Aku sendiri tak tahu karna mustahil aku bisa mengetahui isi hati orang lain. Itu dulu!
Sekarang aku di sini. Takkan bisa mengulangi dan mengedit apa yang telah aku lakukan dulu, semua telah terjadi. Menyesal! Itu juga perlu tapi yang lebih penting adalah memperbaiki kesalahan-kesalahan masa lalu agar takkan ada lagi penyesalan di masa yang akan datang.
Pernahkah terucap kalimat ini “Di manapun aku berada aku akan berusaha menjadi orang yang berarti bagi orang lain, bukan orang yang hanya seperti patung dan menyusahkan”. Mungkin semua ini adalah ungkapan hati yang raga inipun terkadang tak mengerti.